Assalamu'alikum....
teman-teman bagaimana kabarnya? insyaallah pada sehat semuakan. baiklah pada kali ini saya akan menyampaikan sedikit tentang provinsi tempat tinggalku yakni tentang sumber daya alam yang dapat diperbaharui lebih tepatnya pada sektor perkebunan yang menjadi komoditi perekonmian di provinsiku provinsi Jambi. langsung aja yuk cekidot... :D
1.Karet
2. Kelapa Sawit
Sawit adalah salah satu primadona provinsi Jambi selain Karet. luas lahan perkebunan kelapa sawit mencapai 400.168 hektare serta karet mencapai 595.473 hektare. Sementara itu, nilai produksi kelapa sawit sebesari 898,24 ribu ton pertahun.
3. Perkebunan Teh
Perkebunan Teh Kayoe Aro dirintis antara tahun 1925 hingga 1928 oleh perusahaan Belanda, Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA). Selain dikenal sebagai perkebunan teh tertua di Indonesia,perkebunan seluas 3.020 hektar merupakan perkebunan teh dalam satu hamparan
terluas di dunia.
Selain itu, dengan ketinggian 1.400-1.600 meter dpl Kebun Teh Kayu Aro merupakan perkebunan teh tertinggi ke dua di dunia setelah perkebunan teh Darjeling di kaki Gunung Himalaya (4.000 m dpl).
Pengawasan kualitas yang tinggi, mulai dari perawatan dan pemeliharaan tanaman, pemetikan pucuk teh, pengolahan di pabrik, hingga pengemasan hingga pengiriman, teh produksi PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) ini menyandang nama harum sebagai teh dengan kualitas terbaik di dunia.
Aromanya yang khas serta kualitas prima, sebagian besar teh produksi PTPN VI ini diekspor ke manca negara, salah satunya Negara Belanda. Menurut sejarah, sejak turun menurun Ratu Belanda (Ratu Beatrix)
sangat menyukai Teh Kayu Aro ini.
4.Perkebunan kopi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki kebun kopi excelsa yang cukup luas. Kopi yang diekspor ke Malaysia dan Singapura tersebut, tumbuh di lahan seluas 2.423,8 hektare yang tersebar pada enam kecamatan.tanaman tersebut di antaranya tumbuh di Kecamatan Betara sekitar 1.482 hektare.wilayah penghasil kopi lainnya yaitu di Kec. Pengabuan seluas 362 hektare, Kec. Bram Itam seluas 223 hektare, Kec. Senyerang seluas 176,5 hektare, dan Kec. Kuala Betara seluas 105 hektare. Sementara Kec. Tungkal Ilir hanya memiliki perkebunan kopi seluas 17 hektare. Sisanya tersebar di kecamatan lainnya, yang ditanam secara swadaya oleh para petani setempat.
5. Kayu manis
Daerah Pusat produksi kayu manis yang terbesar di Indonesia terdapat di Kabupaten Kerinci-Jambi, di Kerinci Kayu Manis merupakan tanaman perkebunan rakyat.
Pada tahun 2002 kontribusi Kayu Manis Kabupaten Kerinci Lebih Kurang 20.000 ton atau Mencapai 44% dari produksi Nasional.Di pasar Internasional, kayu Manis Kerinci Sudah Banyak Di Kenal Dengan Berbagai Merk Dagang.
Kayu Manis Kerinci Memiliki Keunggulan dalam berbagai hal, antara lain: Aroma dan Cita rasa, kandungan minyak atsiri yang tinggi, warna yang khas, Ketebalan ukuran dan bentuk yang tidak dimiliki oleh kayu manis dari daerah lain. Kayu Manis Kerinci banyak digunakan pada industri Makanan/ Minuman, Kosmetik, dan Farmasi.
6. perkebunan kelapa
Provinsi Jambi sebenarnya memiliki potensi besar sebagai sentra perkebunan kelapa. Potensi perkebunan itutersebar di sembilan kabupaten di Provinsi Jambi. Produksi kelapa sesuai data pada tahun 2012 mencapai 110.075 ton. Mengingat kontribusi sektor perkebunan yang cukup besar hingga mencapai Rp 8.608.828, 38 ditahun 2010 berdasarkan data Jambi dalam Angka 2010, maka Gubernur Jambi melalui Dinas Perkebunan bertekat untuk meningkatkan produktivitas dan mutu perkebunan umumnya dan sektor kelapa khususnya.
7. Duku
Duku di daerah Jambi juga menjadi buah unggulan dan plasma nutfah yang mempunyai nilai komersial tinggi, banyak ditanam dan menjadi sumber pendapatan petani. Daerah sentra duku di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, Sarolangun, Merangin, Tebo dan Muaro Bungo. Duku Kumpeh yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi dan duku Muaro Panco dari Kabupaten Merangin merupakan varietas unggul nasional yang dilepas pada tahun 2000 dan 2009. Duku Kumpeh memiliki rasa manis, legit, daging buah bening, tekstur daging kenyal, tidak berserat, dan hampir tidak berbiji, sedangkan duku Muaro Pancojuga buahnya bening, berbiji kecil dan rasa manis. Rasa manis duku Kumpeh dapat bersaing dengan duku Palembang, Matesih dan Condet yang lebih dulu dikenal dan komersil.
Luas pertanaman duku di Provinsi Jambi pada tahun 2008 mencapai 7.660,36 ha dengan luas panen 1.661,50 ha dan rata-rata hasil 12,40 ton/ha. Hasil ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 14,66 ton/ha dengan luas panen yang lebih sempit yaitu sebesar 1.474 ha (Dispertan Prov. Jambi 2009).
sebenarnya masih banyak lagi potensi perkebunan yang dapat kita temui diprovinsi Jambi tetapi mungkin cuma ini yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan marilah kita do'akan agar provinsi Jambi bisa lebih memajukan lagi sektor perkebunannya sehingga dapat menjadi kebanggaan Indonesia di kancah Internasional. Amiin..... :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar